Investasi Hijau di Asia: Proyek Energi Terbarukan Terbesar di Indonesia dan India

Investasi Hijau di Asia: Proyek Energi Terbarukan Terbesar di Indonesia dan India

Asia sedang berada di garis depan transisi energi global, dengan investasi besar-besaran dialokasikan untuk proyek Energi Terbarukan (EBT), yang dikenal sebagai Investasi Hijau. Indonesia dan India, sebagai dua negara dengan populasi besar dan ekonomi yang tumbuh pesat, memimpin upaya ini dengan proyek-proyek EBT terbesar yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada batu bara.

India memiliki salah satu program energi surya dan angin paling ambisius di dunia, memanfaatkan lahan yang luas dan sinar matahari yang berlimpah. Proyek-proyek skala gigawatt sedang dibangun untuk memasok kebutuhan energi perkotaan dan industri mereka, didukung oleh insentif pemerintah dan investasi asing yang signifikan.

Indonesia, dengan potensi panas bumi dan tenaga air yang besar, kini beralih fokus dari batu bara ke tenaga surya dan pembangkit listrik berbasis laut (arus dan gelombang). Pembangunan kawasan industri hijau dan perjanjian transisi energi yang didukung negara-negara G7 menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan energi bersih global.

Tantangan bagi kedua negara adalah modernisasi jaringan transmisi listrik yang sudah tua agar mampu menampung energi terbarukan yang intermiten. Namun, Investasi Hijau ini tidak hanya menjanjikan lingkungan yang lebih bersih, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan memastikan ketahanan energi jangka panjang di kawasan.

Intisari: Investasi Hijau di Asia difokuskan pada proyek Energi Terbarukan (EBT) terbesar, dipimpin oleh India (surya/angin skala besar) dan Indonesia (panas bumi/surya/laut); Tujuannya mengurangi ketergantungan batu bara, namun tantangannya adalah modernisasi jaringan transmisi listrik.