Revolusi Kesehatan Digital: Telemedicine dan Tantangan Privasi Data Pasien

Revolusi Kesehatan Digital: Telemedicine dan Tantangan Privasi Data Pasien

Berlin – Pandemi mempercepat adopsi Kesehatan Digital dan Telemedicine secara masif, mengubah cara pasien berinteraksi dengan layanan kesehatan. Konsultasi virtual, pemantauan jarak jauh melalui perangkat yang dapat dikenakan (wearable devices), dan platform resep elektronik kini menjadi hal yang umum. Namun, revolusi ini membawa serta tantangan besar terkait privasi dan keamanan data pasien.

Sistem telemedicine mengumpulkan data sensitif dalam jumlah besar, termasuk catatan medis, data biometrik, dan informasi lokasi pasien. Data ini sangat berharga dan menjadi target utama serangan siber (ransomware dan hacking). Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, dampaknya tidak hanya finansial tetapi juga dapat membahayakan keselamatan dan reputasi pasien.

Regulator di berbagai negara kini berjuang untuk mengejar ketertinggalan teknologi. Standar kepatuhan seperti HIPAA (di AS) dan GDPR (di Eropa) sedang direvisi untuk mencakup protokol keamanan khusus untuk platform telemedicine dan perangkat wearable. Selain itu, penting untuk membangun kepercayaan publik melalui penggunaan enkripsi end-to-end dan memberikan transparansi penuh kepada pasien tentang bagaimana dan di mana data kesehatan mereka disimpan dan digunakan, memastikan bahwa inovasi digital tidak mengorbankan hak dasar pasien.