Sektor Pariwisata Bangkit: Bali dan “10 Bali Baru” Pasca-Pandemi

Sektor Pariwisata Bangkit: Bali dan “10 Bali Baru” Pasca-Pandemi

Sektor pariwisata Indonesia menunjukkan geliat kebangkitan yang kuat pasca-pandemi. Namun, strategi pemulihan kali ini tidak lagi hanya bertumpu pada Bali. Pemerintah secara agresif mendorong pengembangan “10 Bali Baru”, sebuah inisiatif untuk mendiversifikasi destinasi wisata dan menyebarkan kue ekonomi pariwisata secara lebih merata. Kebangkitan ini membawa tren dan tantangan baru bagi industri pariwisata nasional.

Kebangkitan Bali dengan Tren Wisata Baru

Pariwisata Bali memang telah kembali pulih, dengan angka kunjungan wisatawan mancanegara yang terus meningkat. Namun, tren pariwisata telah bergeser. Kini, permintaan lebih tinggi untuk pariwisata berbasis pengalaman (experiential tourism), kesehatan (wellness), dan keberlanjutan. Fenomena digital nomad juga menjadikan Bali sebagai salah satu destinasi favorit untuk bekerja jarak jauh, menciptakan permintaan untuk penginapan jangka panjang.

Progres Lima Destinasi Super Prioritas

Dari sepuluh destinasi, pemerintah memfokuskan pembangunan infrastruktur pada lima Destinasi Super Prioritas: Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Pembangunan seperti jalan akses, bandara, dan pelabuhan terus dikebut. Labuan Bajo dan Mandalika, dengan event internasionalnya, telah berhasil menarik perhatian dunia, membuktikan potensi besar destinasi di luar Bali.

Tantangan Konektivitas dan Kualitas SDM

Meskipun demikian, tantangan utama dalam mengembangkan “10 Bali Baru” adalah konektivitas dan kualitas SDM. Banyak dari destinasi ini yang masih kekurangan penerbangan internasional langsung, membuatnya lebih sulit dan mahal untuk dijangkau turis asing. Selain itu, peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal di bidang perhotelan dan pelayanan menjadi PR besar untuk dapat memberikan standar layanan kelas dunia.

Intisari:

  1. Strategi Diversifikasi: Pemulihan pariwisata Indonesia tidak hanya fokus pada Bali, tetapi juga pada pengembangan “10 Bali Baru”.
  2. Tren Baru di Bali: Pariwisata Bali bangkit dengan pergeseran tren ke arah wellness, sustainability, dan digital nomad.
  3. Fokus Pembangunan: Lima Destinasi Super Prioritas seperti Labuan Bajo dan Mandalika menjadi ujung tombak pengembangan infrastruktur.
  4. Tantangan Utama: Konektivitas penerbangan internasional dan peningkatan kualitas SDM lokal menjadi kunci keberhasilan destinasi baru.

Intisari:

  1. Strategi Diversifikasi: Pemulihan pariwisata Indonesia tidak hanya fokus pada Bali, tetapi juga pada pengembangan “10 Bali Baru”.
  2. Tren Baru di Bali: Pariwisata Bali bangkit dengan pergeseran tren ke arah wellness, sustainability, dan digital nomad.
  3. Fokus Pembangunan: Lima Destinasi Super Prioritas seperti Labuan Bajo dan Mandalika menjadi ujung tombak pengembangan infrastruktur.
  4. Tantangan Utama: Konektivitas penerbangan internasional dan peningkatan kualitas SDM lokal menjadi kunci keberhasilan destinasi baru.