Tren wrapping mobil—mengganti warna atau tekstur cat mobil dengan lapisan vinyl—kini beralih ke penggunaan bahan ramah lingkungan di Asia. Konsumen yang sadar lingkungan, terutama di kalangan penggemar mobil yang ingin mempersonalisasi kendaraan mereka, mencari vinyl wrap yang tidak mengandung PVC berbahaya dan diproduksi dengan proses yang lebih berkelanjutan.
Produsen vinyl di Asia kini mengembangkan material yang dapat didaur ulang, berbasis bio (menggunakan minyak nabati alih-alih minyak bumi), atau bahkan self-healing, yang mengurangi kebutuhan untuk re-wrapping yang sering. Wrapping sendiri dianggap sebagai opsi yang lebih ramah lingkungan daripada mengecat ulang seluruh mobil, karena menghindari pelepasan Volatile Organic Compounds (VOCs) dari cat cair.
Budaya wrapping di Asia, terutama di Tiongkok dan Jepang, dikenal sangat kreatif dan dinamis. Penggunaan bahan ramah lingkungan memungkinkan penggemar mobil untuk mengekspresikan diri secara bebas sambil tetap mematuhi etos keberlanjutan.
Tren wrapping ramah lingkungan menunjukkan bahwa bahkan sektor personalisasi otomotif yang berfokus pada estetika pun merangkul tanggung jawab lingkungan. Ini adalah sinyal bahwa keberlanjutan menjadi nilai fundamental di seluruh spektrum industri otomotif Asia.
